_____
Kata “baur” /ba·ur/ secara harfiah berarti bercampur, bergaul, atau masuk pada suatu golongan. Stereotipe masyarakat Indonesia yang mudah bergaul dan bersosialisasi tentunya menjadi suatu kebutuhan terciptanya suatu ruang publik yang berkualitas di masyarakat.
“Baur” diharapkan mampu merespon segala lapisan masyarakat untuk berinteraksi secara terbuka, saling menghargai pendapat, pandangan, dan keyakinan.
_____
Kata “baur” /ba·ur/ secara harfiah berarti bercampur, bergaul, atau masuk pada suatu golongan. Stereotipe masyarakat Indonesia yang mudah bergaul dan bersosialisasi tentunya menjadi suatu kebutuhan terciptanya suatu ruang publik yang berkualitas di masyarakat.
“Baur” diharapkan mampu merespon segala lapisan masyarakat untuk berinteraksi secara terbuka, saling menghargai pendapat, pandangan, dan keyakinan.
Kami percaya jika riangnya sebuah ruang, tidak lepas dari kuatnya kolaborasi yang berkualitas. “BA.UR” sendiri memiliki konsep ruang publik yang terbuka untuk siapapun, namun memiliki rasa tenang dan nyaman ketika berada di dalamnya.
Pada kolaborasi BA.UR, Wings Group menampilkan bahan-bahan bangunan unggulannya mulai dari Genteng, Gypsum, Woodplank, hingga lantai keramik. Seluruh material ini memiliki ciri khas dan manfaat yang berbeda. Namun menyatu menjadi sebuah ruang publik yang kokoh dan dinamis.
Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia tentu memerlukan perlindungan, baik secara fisik dan psikis. Namun kesan perlindungan tersebut selalu dikaitkan dengan hal yang kaku dan kokoh. Maka, Selendang Naung hadir sebagai contoh bentuk atap yang kokoh namun dinamis seperti ayunan selendang yang menaungi segala aktivitas di dalam “BA.UR
Selendang Naung menggunakan material Genteng Keramik M-Class dengan glasir berwarna Mocca, Matte Dark Brown, dan Matte Brown. Genteng ini sudah memiliki sistem interlocking yang memudahkan pemasangan dan memperkuat struktur atap.
Sangkar suara hadir untuk menceritakan betapa pentingnya ruang bagi komunikasi yang bebas dan beradab. Sangkar Suara menjadi simbol tempat di mana kita bisa berinteraksi dengan hormat, memperkuat nilai-nilai tenggang rasa dan toleransi di tengah keberagaman bumi nusantara.
Sangkar suara menampilkan papan gypsum akustik ELEPHANT® ECHOBLOCK yang merupakan solusi terbaik untuk mengurangi kebisingan gaung dan gema. Lebih dari itu, papan gipsum akustik ELEPHANT® ECHOBLOCK juga hadir dengan motif indah, memberikan kesan ruang yang dinamis.Dengan Sangkar Suara ini, mari kita bangun ruang komunikasi yang teduh, tempat di mana setiap suara memiliki tempatnya, dan setiap pendapat dihargai.
Sangkar suara hadir untuk menceritakan betapa pentingnya ruang bagi komunikasi yang bebas dan beradab. Sangkar Suara menjadi simbol tempat di mana kita bisa berinteraksi dengan hormat, memperkuat nilai-nilai tenggang rasa dan toleransi di tengah keberagaman bumi nusantara.
Sangkar suara menampilkan papan gypsum akustik ELEPHANT® ECHOBLOCK yang merupakan solusi terbaik untuk mengurangi kebisingan gaung dan gema. Lebih dari itu, papan gipsum akustik ELEPHANT® ECHOBLOCK juga hadir dengan motif indah, memberikan kesan ruang yang dinamis.Dengan Sangkar Suara ini, mari kita bangun ruang komunikasi yang teduh, tempat di mana setiap suara memiliki tempatnya, dan setiap pendapat dihargai.
Sela riung menyatukan latar belakang, ras, maupun budaya yang berbeda yang saling berbaur dan bertukar pikiran secara bebas. Hal ini tercermin dalam suatu gagasan lantai yang menyatu dan memberikan fungsi yang seharusnya. Dengan adanya iGrip dari Habitat memberikan satu hal dasar dalam ruang publik yaitu keamanan dan kenyamanan dalam segala kondisi baik kering, basah, maupun sudut terjal hingga 27°.
Bentukan Amphitheater pada sela riung menciptakan ruang diskusi untuk wadah inklusif yang accessible, nyaman, dan aman di tengah hiruk-pikuk perkotaan. Semangat di dalamnya menjadi pendorong interaksi, kolaborasi, serta gotong royong tanpa mengenal batas identitas sosial, budaya, atau ekonomi.